Selasa, 17 Juli 2012
WARUNG KOPI SAMPING PERTAMINA
Malam hitam selayak kopi tubruk
Di atas meja mendekati ambruk
Denting jam biarkan berputar
Meski dingin, bibir jangan gemetar
Air hangat tertuang tepat di jantung
Membakar hati dan ingin yang buntung
Silahkan di minum, sebelum jalanan ramai
Anak-anak malam keluyuran mencari damai
Saat kopi mulai hilang separuh
Resah itu akan lenyap nan luruh
Tingggalkan tempat ini sejenak
Sebab esok ribuan masalah tak lagi jinak
Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar