Selasa, 17 Juli 2012

MAK, AKU LUPA SEMBAHYANG




Mak, pagi tadi aku lupa sembahyang
Karena selimut lebih sejuk ketimbang wudhu’
Karena kasur terlampau empuk dari sajadah lusuh

Mak, apakah kau berdoa pagi tadi untukku
Atau mungkin mengutukku yang tak patuh atas pintamu
Yang tak pernah sujud dan jua mendo’akanmu

Air mata bening membendung tatapnya yang mendung
‘Nak, kau terlampau dewasa, hidup adalah pilihan nyata,
Ada orang jahat dan baik. Ada kerikil tajam setia menghujam.
Ada iblis dan malaikat. Imanmu harus kuat melekat’

Rintik air mulai jatuh pada pipinya yang runtuh,
‘Nak, sembahyang adalah mensyukuri. Atas nafas dan hidup yang diberi.
Sembahyang adalah pelindung baja. Bagi jiwa-jiwa kuat bersahaja’.

Ringkik lemah tangannya kembali merapikan mukenah,
‘Nak, ada surga dan neraka, kau tinggal berjalan memilih yang mana’.

2012

0 komentar:

Posting Komentar

 
;