Selasa, 17 Juli 2012

Sebuah Foto di Belakang Pintu


Dik, mendekatlah sedetik.

kuceritakan kau tentang sebuah foto tua
yang masih menempel dibelakang pintu
sosok tegar selalu tersenyum binar
wajah manis tak pernah menangis

ia adalah Ibu, wanita satu antara seribu
wanita hebat dengan rambut terurai lebat

Mendekatlah Dik, air matamu jangan menitik

sembilan belas tahun silam
ia melahirkanmu diujung malam
melepas tangismu dalam kelam
ia kemudian berpamit dengan senyum rumit
bayi perempuan itu adalah kamu
ia bungkus dengan madu dan sejuta rindu
ia doakan dengan cinta kepada sang Pencipta
ia tanamkan sayang tanpa saling menyerang

Dik, tersenyumlah
Kau terlalu cantik untuk menangis

Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar

 
;