Jumat, 20 Mei 2011

Perempuan Berkacamata


Siapa dia yang datang dengan mata berbinar

dan kacamata itu seperti lusuh dan rapuh

namun kerap bisa menusuk-nusuk otakku

dan sama sekali tak mengurangi indahnya


perempuan itu seperti biasa termenung

sesekali berdecak, berkata dan mengigau

entah kenapa siang ini dia tak biasa

seperti ada beban menggantung dalam kepala


jarum jam ditangannya beku tak bersuara


begitu dalam ia memaknai desah angin

seakan lupa jikalau waktu kian belari

dan masih saja menyungging senyum dan berkata

aku anak kecil dan ingin main boneka


senyumnya begitu manis, dan aku suka


Pancor, Mei 2011



Perempuan Berkacamata (2)



Bulan masih di atas kepala

kau terdiam lesu tak bersuara

dan kacamata itu kini kau buka

seperti membiarkan mata mencari makna


cinta itu seperti bara

cinta itu adalah perempuan buta

yang membawa lelaki yang ia cinta

datang menemuiku tanpa dosa

cinta itu seperti sembilan raja

mencari mahkota walau harus terluka


kembali kau merebahkan raga

berbisik pada angin dan menyeka air mata


ah, aku terlalu muda berbicara tentang cinta

dan terlelap memeluk boneka


Pancor, Mei 2011



Perempuan Berkacamata (3)



selalu saja, siang menjadi indah

tatkala kau tersenyum ramah

dengan sepotong wafer coklat ditangan


lantas kau buka sekantong makanan

dan mulai bernyanyi tentang ombak dan laut

dan kacamata itu mulai retak

termakan zaman dan tergigit rayap


namun kau tetap percaya

cantikmu akan bersinar seperti surya

dan pabila senja mulai memerah

kau bergegas menunggu kereta malam

yang menjemputmu menjauh dari hatiku


ketika bulan mulai menyapa

kau biarkan pintu dan jendela terbuka

sambil berdo'a, semoga Tuhan senantiasa menjaga


tanganmu masih erat memeluk boneka

sementara hatimu perih menghitung luka


Pancor, Mei 2011




0 komentar:

Posting Komentar

 
;