Selasa, 17 Juli 2012
BIBI AYUNI
Di mata itu, ada ingatan tentang beberapa lilin
Nyanyian ulang tahun dengan irama tak merdu
Kue kecil yang bergeser tersapu liris gerimis
Wajah perempuan risau menyimpan butir tangis
Air mata yang terlampau tergenang dalam teh manis
Ia aduk sekali lagi dengan ketegaran dan kemalangan
Dua lelaki di depannya seperti buta akan jalan pulang
Karena pintu masih tertutup dan air danau tetap mati
‘Hati yang kau cari masih bermain dengan belahannya’
Begitulah pemaparannya dengan nada setengah suara
Sembari kue-kue ia benamkan dalam kilauan piring
Memandang lekat ke mata lelaki yang tampak kering
Dari sebuah pesan masuk,
“Pulang saja, kau takkan bisa menemuiku’
Perempuan setengah baya itu seperti tau
Rindu dua lelaki itu terbunuh pelan-pelan
Seperti danau yang menyimpan
sejuta kepedihan terdalam
‘Pulanglah Nak, Rindu itu akan menuntunnya padamu’
2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar