“Tuan, ilalang ini harus diinjak
Agar tak menanggalkan jejak.
Kita akan menoreh sejarah
Menuang-nuang cerita rekayasa
Duri-duri kita matikan
Agar cita berjalan seperti
tujuan”.
“Kita bangun prasasti paling
sunyi.
Jangan hiraukan segala bunyi.
Kita lukis setiap mata dan wajah
Di lorong-lorong kecil nan gagah
Seperti nabi tak pernah salah
Agar orang-orang terlanjur
mengenali
Lebih tenar dari selebriti atau
bintang iklan kopi”.
“Tuan, ranting-rantingmu kian
meninggi
Terbanglah, jangan pernah peduli
Sebab di ujung sana , rakyat-rakyat mulai
Bersujud memuja-muja bangga.
kita tertawa antara kelakar dan
singgasana
Kalian datang saja kerumah
tuanku,
Karena setiap celah dan sudut
rumah
2012
0 komentar:
Posting Komentar