Kita tak pernah tau nama-nama
yang terpahat di batu nisan. Hanya sibuk menghitung dan menikmati ruas-ruas
jalan. Kita tak pernah sadar arti perjuangan yang terlukis dalam sejarah. Sebab
gedung tinggi dan sejumlah tempat rekreasi tiap pekan kita jarah. Kita terlalu
sibuk menghitung dan menyimpan uang yang bertumpuk. Tanpa peduli nyawa mereka
melayang saat peluru menembus tulang. Kita sungguh lupa terkadang alpa.
Mengheningkan cipta dan berbagai puja.
Lalu, nama-nama itu perlahan
hilang dalam senja yang lengang. Anak-anak yang mulai senang menghafal sebaris
lagu cinta. Menanggalkan makna dan semangat pahlawan kita. Sepuluh November di
Surabaya, Diponegoro meregang nyawa, Bandung
menjadi api, semangat Cut Nyak Dien berapi-api. Ingatan-ingatan itu mulai sepi.
Perlahan hilang menjadi bunga mimpi.
Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar