Selasa, 20 September 2011

Untuk Habib Fansury


Kau datang lagi dengan sorot mata yang sama

seperti lima tahun lalu, datang memintaku

membawa anakmu yang telah ditinggal bapaknya

memohon padaku menikahimu dan menjadikanmu

perempuan kedua, karena aku telah hidup

dengan seorang istri dan anakku

Yang menurutku begitu cantik dengan mata berbinar


betapa seutas hati sedikit tak bergetar

dan darah disekujur tubuhku sedikit tak mencair

betapa kau terlupa, atas apa yang kau ucap

bagaimana kau pergi membiarkanku sendiri

menangis dalam malam sepanjang enam kilometer

atas permintaanmu membelikan sebuah kulkas

dan rice cooker yang waktu itu aku belum mampu


kembalilah, disini sudah bukan rumahmu

betapa langkahmu kian goyah dan lunglai

dan aku sedikit tak bermaksud menegakkannya

apalagi berniat merangkulmu kembali

aku terlalu bahagia dengan hidupku kini

0 komentar:

Posting Komentar

 
;