Selasa, 20 September 2011

Lelaki Itu


Senja telah menukar ingatannya

tentang perempuan satu tahun lalu

perempuan hujan dengan mata yang tajam

yang sehari-harinya mengukir awan

dan menggenggam langit dalam tiap langkahnya

yang senantiasa bercerita tentang cintanya

dan sesekali menangis lirih di ujung malam


namun kali ini lelaki itu terdiam seperti bermain dalam lamunan

seakan lupa menghisap rokok yang masih menyala ditangannya

dan rambut itu tampaknya sudah tiga minggu tak disisir

sejak perempuan itu pergi bersama angin dibalik jendela kamarnya

jendela yang lusuh, dan sudah bertahun lamanya tidak dicat

jendela yang biasanya mengintip dan menebar senyum perempuan itu

yang terkadang membawa aroma mawar yang layu

mawar yang dibeli disebuah toko depan pasar lama


dan lelaki itu adalah malam

malam yang dingin, malam yang gelap

malam yang senantiasa mengubur mimpi-mimpi

dan malam yang bisa membuat mati dan tak bersisa


Agustus 2011

0 komentar:

Posting Komentar

 
;