Dia berjalan masih mengenakan kebaya
berwarna putih dan bermotif bunga-bunga
dengan langkah-langkah kecil layaknya perempuan
terkadang tersenyum tatkala berpapasan
dia adalah perempuan sasak satu-satunya
dia adalah senjata saat bumi masih terjajah
dia adalah sebuah batu saat yang lain terkikis
bahkan terbuang dan bercampur aroma modern
tanpa make-up dan rambut panjang kian terurai
dengan sarung cantik melingkar dipinggangnya
dia adalah perempuan sasak satu-satunya
ditengah bangunan tinggi, dia masih berjalan menunduk
tanpa memamerkan paha atau membusungkan dadanya
tanpa peduli ribuan omongan masuk ditelinga
ia tetap berjalan membawa sekeranjang buah
yang akan dijual pagi-pagi bersama Ibu dan adiknya
dia adalah perempuan sasak satu-satunya
0 komentar:
Posting Komentar