Celebrate Day
Kita akan selalu menyebutnya malam
saat rembulan muncul diperaduan
atau saat-saat lampu jalan mulau berkilauan
sepuluh kali atau beberapa kalipun
jalanan ini tak pernah memberi rasa bosan
dan hanya menyisakan berjuta kerinduan
aku begitu mengenangnya, dikala lilin menyala
atau saat sang ibu malu-malu bicara
menyajikan teh hangat dan sepiring roti
ruang ini lumayan gelap, dan kau penerangnya
melihat senyum atau suaramu yang mengendap
membisik dan sesekali tertawa memaknainya
sesekali juga aku ingin melihat cermin dimatamu
sambil menulis sajak dengan helai rambutmu
atau menatapmu sesaat dengan tersenyum
sebelum kau tutup pintu dan kian berlalu
sebab di surga nantipun aku mungkin tak menjumpaimu
dan hanya pada matamu aku bisa melihat diriku seutuhnya
Solong, 22 September 2011
0 komentar:
Posting Komentar