Senin, 11 Juli 2011
Perempuan dan Secangkir Kopi
Yang menjadi penantian adalah kamu
Untuk membuka atau sekedar membiarkan angin
dan semut hitam masuk ke celah hatimu
tak ubah penantian ini seperti menunggu gerbang STKIP
terbuka dan wajah-wajah manis akan berlalu lalang
pemandangan sehari-hari yang terlihat dari balik kaca
memberi ruang-ruang kecil dan aku termenung
sudah saatnya tersadar bahwa hati tak bisa dipaksa
bahkan sangat tidak bisa diarahkan dan ditujukan
walau harus dihujam dengan sebilah pisau dan segenggam cokelat
seperti penjual gula yang hadir dengan pesonanya
begitu mudah ia terpikat dan membuka semua hartanya
namun ini begitu jauh berbeda dan sangat tak biasa
ia masih menjadi misteri dan masih tanda tanya
dan ketika kelak kau terbangun dan mencicipi kopi ini
mungkin kau akan sadar manismu masih tertinggal disini
tak pernah terganti oleh sekian musim dan gerimis angin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar