Senin, 11 Juli 2011
Melewati Rumahmu 3
dan pada kekasih dan bendungan itu
telah kutanamkan hati sedalam lima meter
delapan bulan lalu bersama rindu
yang tak terkikis oleh musim dan waktu
dan air ini masih harum seperti dulu
seperti aroma parfummu waktu itu
jalan setapak ini selayaknya menunggu
jejak-jejak hatiku melewati rumahmu
senyummu terasa di setiap langkah ini
seperti angin dingin menusuk dinding hati
dan kau berdiam tak menanti pagi
menawarkan segelas kopi pahit tanpa gula
dan pada kekasih dan bendungan itu
aku akan menunggu dibalut waktu
akan kurawat dan kutanam hatimu selalu
dalam bingkai luka dan rinai tawaku
Joben, Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar