Jumat, 18 November 2011

Setangkai Bunga di Ujung Rindu


: Amril Ayuni

Perempuan. Sebagai bunga mekar dalam ranjang. Sebagai degupan jantung tatkala sepi. Ia kupandangi lekat. Hidungnya mancung. Bibirnya tipis dan matanya bening. Lembut. Suaranya kali ini gemetar. Sementara pipinya memerah memendam tanya. Kemana setangkai bunga yang kuberi seminggu lalu. Pada sisa-sisa rindu di penghujung musim hujan. Bunga mawar merah bertangkai sayu. Apakah ia sudah mekar atau layu kian terabaikan. Ia menghela nafas. Sorot matanya sama seperti Ibu dua hari lalu yang memintaku meminum segelas susu sebelum kuterlelap di atas ranjang.

Bunga itu telah jauh menari. Bunga itu kian mekar. Bunga itu tumbuh dengan penuh warna dalam cinta dan keindahan. Kemudian Ia terdiam tanpa senyum dibibirnya. Hanya matanya tak mampu berbohong. Karena aku tau pasti Ia telah lama mekar bersama lelaki itu.

Nopember 2011

0 komentar:

Posting Komentar

 
;