Berdiam dikamar. Aku mulai tak peduli tentang jalanan yang riuh. Atau tentang teman-teman yang menikmati kopi diguyuran hujan. Aku akan berdiam membuat puisi. Sebab puisi-puisiku telah lama mati. Sejak kau tinggal pergi dengan air mata. Subuh-subuh sebelum kubuka pintu dan jendela.
Nopember 2011
0 komentar:
Posting Komentar