sempat saja kau titipkan senyummu
pada tiap daun pohon yang bergoyang
membuat mataku buta selain menatapmu
masih saja kau selipkan lirih suaramu
pada tiap helai hembusan angin
membuatku tak mampu mendengar selain nafasmu
seperti ombak mengetuk dinding-dinding hati
seperti laju perahu nelayan bermuara padamu
aku ikuti kemana arusmu dan terus memujamu
butir pasir ini mengukir jejak-jejakmu
perlahan membentuk raut muka menyerupaimu
kugenangkan saja air ini disamudera pilumu
sungguh, aku hanya ingin menikmati pagi ini
dengan hanya engkau bermain di ruang hatiku
membangun realita baru dan menguncinya erat
erat, sampai detak waktu beku dan rindu berujung
PagiKalaMatahariTerbit
Padak, 06 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar