Ketika kau berjalan melewati jalan ini
maka kau akan sadar, jejakmu akan berulang
kau hempaskan pada lelaki yang sama
lelaki yang pernah menjadikanmu bidadari di ranjangnya
yang pernah melihat tubuhmu polos tanpa dosa
disaat rakus ia menjamahmu dan selalu menciummu
saat ini kau terlupa
betapa langkahmu gontai tanpanya
mengulang kembali jejak itu membuatmu harus meludah
meludah mukamu bahkan meludah hatinya
sampai kau terbangun siang ini
betapa matamu masih digenggamnya erat
dan darahmu masih menetes tanpanya
kau hanya terdiam menggugurkan satu persatu helai rambutmu
dan menanamnya dibawah pohon mangga depan rumahmu
entah berapa tetes air mata telah terjatuh
dalam setiap jejak yang akan kau ukir
Pancor, 19 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar