perempuan dengan bibir tipis itu
malam ini mengusai penuh hatiku
menukar jendela dengan pintu terbuka
membelalak mata dan menarik telingaku
begitu ia bermain dan menguasai hatiku
bau parfumnya masih menyebar disini
jejak-jejak kakinya masih tergambar jelas
raut redup dan sayu matanya masih mengintip
malam ini melewati jalan setapak kerumahnya
dan ketika kaki mulai berhenti berjalan
Ia suguhkan teh hangat dengan sepiring kwaci
dan sebentuk senyum manis yang begitu tipis
sampai mimpi tak bisa dibedakan dengan nyata
sampai langit tak bisa dilekatkan dengan bintang
ia masih saja bermain dan mengotak-atik hatiku
sungguh, hanya ingin mengingatnya walau
malam sunyi dan langit sepi menapak jalan kerumahmu
MalamKalaSemuaMataTerpejam
Joben, 13 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar