Siapa dia yang datang dengan mata berbinar
dan kacamata itu seperti lusuh dan rapuh
namun kerap bisa menusuk-nusuk otakku
dan sama sekali tak mengurangi indahnya
perempuan itu seperti biasa termenung
sesekali berdecak, berkata dan mengigau
entah kenapa siang ini dia tak biasa
seperti ada beban menggantung dalam kepala
jarum jam ditangannya beku tak bersuara
begitu dalam ia memaknai desah angin
seakan lupa jikalau waktu kian belari
dan masih saja menyungging senyum dan berkata
aku anak kecil dan ingin main boneka
senyumnya begitu manis, dan aku suka
Pancor, Mei 2011
Perempuan Berkacamata (2)
Bulan masih di atas kepala
kau terdiam lesu tak bersuara
dan kacamata itu kini kau buka
seperti membiarkan mata mencari makna
cinta itu seperti bara
cinta itu adalah perempuan buta
yang membawa lelaki yang ia cinta
datang menemuiku tanpa dosa
cinta itu seperti sembilan raja
mencari mahkota walau harus terluka
kembali kau merebahkan raga
berbisik pada angin dan menyeka air mata
ah, aku terlalu muda berbicara tentang cinta
dan terlelap memeluk boneka
Pancor, Mei 2011
Perempuan Berkacamata (3)
selalu saja, siang menjadi indah
tatkala kau tersenyum ramah
dengan sepotong wafer coklat ditangan
lantas kau buka sekantong makanan
dan mulai bernyanyi tentang ombak dan laut
dan kacamata itu mulai retak
termakan zaman dan tergigit rayap
namun kau tetap percaya
cantikmu akan bersinar seperti surya
dan pabila senja mulai memerah
kau bergegas menunggu kereta malam
yang menjemputmu menjauh dari hatiku
ketika bulan mulai menyapa
kau biarkan pintu dan jendela terbuka
sambil berdo'a, semoga Tuhan senantiasa menjaga
tanganmu masih erat memeluk boneka
sementara hatimu perih menghitung luka
Pancor, Mei 2011